BLOK 24 SCENARIO 2
A 30 years old woman visited a dental clinic complaining about her anterior tooth which 2/3 part of the corona was carious and that tooth was already root-canal treated few months ago. This patient wants the dentist to treat her tooth with a restoration that can make the condition of her tooth as strong and perfectly shaped as normal tooth. The thermal stimulus (chlor ethyl) examination of the tooth showed a negative result. The root canal treatment medicament are still remaining in the tooth.
Kalo diterjemahin begini kira2 :
Seoranng wanita berusia 30 th dating ke dokter gigi dengan keluhan 2/3 mahkota gigi anteriornya karies dan gigi tersebut pernah di PSA beberapa bulan yg lalu. Pasien tersebut menginginkan agar giginya dirawat sehingga giginya bisa sekuat dan mempunyai bentuk seperti gigi yang normal. tes vitalitas gigi (CE) menunjukkan (-). Bahan PSA masih ada didalam gigi.
PREPARASI RUANG PULPA DAN GIGI
Pemilihan desain pasak
System pasak yang digunakan harus sesuai dengan saluran akar maupun restorasinya. Dokter gigi harus mempunyai ketrampilan untuk menentukan indikasi dan penggunakan pasak pada gigi yang dirawat.
Preparasi pasak
Kamar pulpa maupun saluran akar memberi retensi pada restorasinya. Pasak yang disemen pada saluran akar akan memneri retensi pada restorasi (inti) namun tidak memperkuat akar gigi, bahkan sering kali memeperlemah akar gigi bila bentuk pasak tidak sesuai dengan bentuk saluran akarnya (lebih besar). Karena itu buatlah preparasi pasak yang minimal sesuai dengan kebutuhan retensi inti.
Preparasi pasak dimulai dari pengambilan gutta percha dari saluran akar sesuai dengan panjang yang diperlukan dilanjutkan dengan memperbesar dan membentuk saluran akar untuk ditempati pasak. Pengambilan gutta percha harus hati-hati. Pengambilan yang terlalu banyak akan mengakibatkan tendensi fraktur akar. Perforasi akar juga bias terjadi apabila preparasi saluran akar menyimpang dari saluran akarnya. Radiograf tidak dapat menentukan secara pasti mengenai lengkung dan diameter saluran akar. Radiograf mungkin tidak bisa menunjukkan konkavitas dan lengkung labio-lingual. Sebagai patokan umum, diameter pasak tidak boleh lebih dari sepertiga diameter akar. Preparasi pasak yang menyempit ke arah apikal mencegah terjadinya step di daerah apeks; tidak adanya step merupakan predisposisi terjadinya wedging (peregangan) dan fraktur akar.
Pengambilan gutta percha
Pengambilan gutta percha sebaiknya dilakukan pada saat obturasi karena dokter gigi masih ingat betul bentuk, diameter, panjang dan lengkung saluran akar.
Pengambilan gutta percha juga bisa dilakukan pada kunjungan berikutnya. Pengambilan gutta percha lebih baik menggunakan alat yang panas sedikit demi sedikit sampai panjang yang ditentukan. Gutta percha diambil sampai tersisa sedikitnya 4 mm dari apeks. Semua alat bisa digunakan asal bisa dipanaskan. Gunakan instrumen yang rotatif seperti pisau reamer. Namun penggunaannya harus hati-hati karena kecenderungannya untuk menyimpang dan menimbulakan perforasi atau paling sedikit mengakibatkan kerusakan yang berat pada saluran akar. Alternatif lain yaitu menggunakan pelarut seperti kloroform, xylene atau eucaliptol adalah kotor dan sulit mengambil gutta percha sampai panjang yang dikehendaki.
Penyelesaian ruang pasak
Setelah gutta percha diambil, dilakukan pembentukan saluran akar sesuai dengan tipe pasak yang akan digunakan. Dapat menggunakan instrumen putar dalam pembentukannya.
Yang penting adalah bahwa pasak yang disemenkan, apapun desain dan bentuk preparasinya, tidak mungkin rapat dengan saluran akar. Pasak tidak akan rapat benar-benar dan semen juga tidak dapat mengisi seluruh interfase. Saliva dan bakteri juga dapat mencapai daerah apeks bila sudah berkontak dengan pasak.
RETENSI DAN SISTEM INTI
Gigi anterior
Gigi anterior harus dapat menahan
Rancangan obturasi yang optimal adalah menggunakan pasak inti tuang yang menjadi satu. Bagian pasak memberikan kekuatan dan retensi dan bagian inti tidak dapat terlepas dari pasak. pasak inti tuang memungkinkan pengambilan jaringan dentin yang minimal dari mahkota dan saluran akar gigi. Inti dan preparasinya harus meninggalkan sebanyak mungkin dentin di daerah mahkota sehingga memungkinkan pengikatan sisa jaringan mahkota.
Pasak jadi dengan inti yang dibuat langsung merupakan pilihan terakhir bagi gigi anterior. Banyak jenis pasak yang dipasarkan dengan mengklain kebihannya masing-masing. Bila menggunakan pasak jadi, sangat penting untuk menggunakan jenis fiksasi pasif yang tidak menimbulkan efek peregangan. Selain itu pasak pasif juga mudah diangkat bila perlu perawatan ulang. Pasak berulir bukan fiksasi pasif sehingga tekanan yang berlanjut merupakan predisposisi fraktur akar.
Gigi posterior
Indikasi pasak inti : premolar yang telah banyak kehilangan jaringan mahkota. Lebar mesio-distal akar gigi premolar tidak memungkinkan dilakukannya pemasangan pasak jadi. Pada premolar dengan 2 saluran akar, akr terbesar dan lurus digunakan untuk tempat pasak, pasak yang lebih pendek 2-3 mm dipasang pada saluran akar yang lainnya untuk menambah retensi dan mencegah rotasi.
Molar dengan kamar pulpa yang besar memungkinkan pemasangan pasak langsung; besar dan bentuk kamar pulpa sudah memberi retensi. Banyak molar yang dibuatkan inti secara langsung (amalcore) tanpa pembuatan pasak. System pasak inti tuang jarang digunakan, hanya digunakan bila tidak ada sisa jaringan mahkota yang tertinggal. Bila menggunakan pasak, retensi bisa dibuat di satu saluran akar yaitu saluran akar yang pamjamg dan lurus. Sedangkan retensi tambahan diletakkan 2-3 mm ke orifis saluran akar yang lain. Biasanya saluran akar palatal olar atas dan saluran akar distal molar bawah adalah tempat pemasangan pasak.
Berbagai jenis pasak jadi terdapat di pasaran. Pasak sejajar memberikan retensi yang lebih besar daripada pasak meruncing dan tidak memberikan efek meregang.
PERTIMBANGAN UNTUK MEMBUAT RESTORASI
- gigi yang telah dirawat PSA mungkin lebih getas dan mudah patah. Hal ini dikarenakan kandungan air pada jarinagn keras lebih sedikit disbanding dengan gigi dengan pulpa vital.
- sesudah jaringan keras diangkat dan perawatan endodontik, dindind email tidak mendapat dukungan yang baik dank arena preparasi ruang pulpa.
- sedikit tidaknya jarinagan gigi pada mahkota sehingga dipilihlah perencanaan restorasi dengan retensi intraradikuler (pasak).
PREPARASI UNTUK PASAK
- ukuran preparasi pasak sebaiknya sepanjang mungkin dan tidak mengganggu penutupan daerah apeks
- ruangan di saluran akar harus dipreparasi dengan hati-hati supaya bahab pengisi di daerah apeks tidak terlepas; bahan pengisi disisakan 3-5 mm dari apeks. Idealnya 4 mm.
- hindari pemakaian bor atau reamer yang dapat memenbus dan mengait dentin serta akan mengakibatkan preparasi undercut vertical yang tudak diinginkan, atau lebih parah lagi terjadi perforasi akar.
- jika memungkinkan, preparasi pada datarn oklusal dibuat bevel circumferensial atau collar yang memungkinkan tumpatan tuangnya melingkupi gigi.
BEBERAPA PERTIMBANGAN UNTUK RANCANGAN PASAK DAN PREPARASINYA
Tujuan pasak intraradikuler adalah menyediakan retensi dan kekuatan bagi restorasi mahkota.
- jika preparasi pasak terlalu pendek maka akan meyebabkan kemungkinan patah akar. Tekanan yang ada akan diterima mahkota dan pasak didesak ke akar.
- jika preparasi pasak cukup panjang (idealnya 1-1,5 kali panjang mahkota) tekanan yang diterima akan tersebar ke seluruh akar yang berkontak dengan pasak.
- jika preparasi pasak terlalu lebar, kar akan menjadi lemah dan fraktur. Preparasi yang terlalu lebar mungkin akan menyebabkan perforasi akar. Pasak yang pendek dan lebar sering mengakibatkan fraktur akar.
- jika preparasi dan pasak sempit, kesukaran mungkin akan dijumpai untuk mencetaknya dank arena fleksibilitas pasaknya, gigi tidak akan menjadi lebih kuat.
TEKNIK
- angkat gutta percha dengan pemampat atau reamer yang dipanaskan dan tinggalkan sisanya kira-kira 3-5 mm di apeks
- sediakan reamer ukuran 60-110 dan 4-5 mm lebih pendek dari saluran akar yang telah dipreparasi.masukkan reamer dari ukuran terkecil sesuai dengan panjang yang telah ditentukan. Digerakkan memutar utuk menghilangkan sisa gutta percha dan menghaluskan dinding saluran akar.
- ukuran preparasi tergantung dari ukuran asli saluran akar dan akarnya, tetapi jika mungkin preparasi dilebarkan sampai reamer ukuran 80 untuk memudahkan prosedur restorasi dan mendapatkan pasak yang cukup kaku.
BAHAN-BAHAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT PASAK
Pencetakan saluran akar yang telah dipreparasi sangat sulit dilakukan karena ukurannnya yang panjang dan sempit. Untunglah sekarang didapat 2 macam bahan yang memungkinkan dilakukannya pencetakan saluran akar dengan panjang yang maksimum dan tepat.
- endopost
campuran logam yang bertitik lebur tinggi dan dibuat dengan standar endodontik dari ukuran 70-140; dapat dituang dengan emas atau logam tuang lainnya.
- endowel
pin plastic berukuran standar 80-140. jika telah pas dengan preparasi pasak dan dibuat pada malam atau pola resin, akan menguap keluar dari investment dan meninggalkan cetakan yang dapat dituang dengan logam.
RESTORASI GIGI ANTERIOR
Tipe restorasi tergantung sisa jarinagn gigi yang tertinggal.
- restorasi di daerah lingual
jika gigi utuh sebaiknya hanya dipreparasi bagian kamar pulpa dan kavitasnya saja. Jika gigi telah ditumpat pada daerah proksimal dan telah dirawat endodontik, mahkota akan lebih mudah patah daripada gigi tanpa tumpatan. Untuk pencegahannya pasak dan inti ditutup dengan veveer atau mahkota jaket.
- restorasi mahkota ( tanpa pasak dan inti)
perlu dipertanyakan apakah gigi setelah PSA dapat direstorasi tanpa pasak meski sisa jaringan gigi masih kuat menahan kekuatan yang dapat mengakibatkan fraktur.
- restorasi dengan pasak dan inti
untuk memberikan kekuatan pada gigi yang telah dirawat PSA dari fraktur, diperlukan beberapa tipe stabilisasi yang melekatkan restorasi tersebut pada sisa jaringan gigi. Ini didapat dengan memberi pasak dan inti dan mahkota sebgai struktur penunjang sehingga didapatkan stabilisasi mahkota-akar.
PEMBUATAN MAHKOTA SEMENTARA UNTUK GIGI ANTERIOR
- pilih mahkota akrilik yang sudah jadi dengan ukuran,bentuk dan warna yang sesuai dengan gigi aslinya dan dicobakan untuk mengecek ketepatan kontaknya di daerah gingival.
- setelah selesai cpba suatu endopost atau file terakhir untuk preparasi guna ruang pasaknya. Ujung korona dipotong sehingga ada bagian yang dapat masuk ke dalam mahkota buatan. Jika digunakan endopost harus ditakik untuk membuat undercut dan terjadi ikatan mekanis dengan akrilik.
- sediakan adukan akrilik yang cepat mengeras, dimasukkan kedalam mahkota buatan dan tekan ke dalam pasak dan gigi ditekan dengan tekanan ringan.
- pada waktu akrilik dalam proses setting, buang kelebihan akrilik selagi lunak dengan sonde.
- jika telah setting, lepaskan mahkota dan pasaknya secara bersama-sama, dibentuk dan mahkota dipoles
- coba mahkota dan pasak ke dalam gigi dan sesuaikan dengan oklusi gigi antagonisnnya
- pasang mahkota sementara dengan semen sementara.